Aku
menjatuhkan pena yang tadinya lencah menari.
Ke atas
kertas, terlepas dari genggaman jari.
Kertas berkandung
karyaku dibasahi airmataku sendiri,
Sebak bila
mengenangkan cerita tentang hati ini.
Seolah diuji
di setiap persimpangan hidup tanpa henti.
Puas aku menderita,
terluka dan dilukai.
Meskipun
engkau telah lama pergi,
Ingatanku
tentang dirimu masih lagi di sini.
Entah mengapa
sukar untuk dirimu dilupakan,
Setiap malam
aku cuba untuk mengawal diri dari terus memikirkan.
Aku tahu
semuanya sudah ditakdirkan,
Seharusnya
aku terima hakikat aku sudah engkau lupakan.
Mungkin
engkau sudah mencapai bahagia,
Setelah aku
engkau tinggalkan sengsara.
Untuk apa
dikorbankan jiwa dan raga,
Jika
akhirnya engkau yang tidak setia.
Ternyata
jelas, semuanya sia sia belaka.
Karya Oleh
Hati Perindu
No comments:
Post a Comment