Tuesday 19 January 2016

Sia-Sia Belaka



Aku menjatuhkan pena yang tadinya lencah menari.
Ke atas kertas, terlepas dari genggaman jari.
Kertas berkandung karyaku dibasahi airmataku sendiri,
Sebak bila mengenangkan cerita tentang hati ini.

Seolah diuji di setiap persimpangan hidup tanpa henti.
Puas aku menderita, terluka dan dilukai.
Meskipun engkau telah lama pergi,
Ingatanku tentang dirimu masih lagi di sini.

Entah mengapa sukar untuk dirimu dilupakan,
Setiap malam aku cuba untuk mengawal diri dari terus memikirkan.
Aku tahu semuanya sudah ditakdirkan,
Seharusnya aku terima hakikat aku sudah engkau lupakan.

Mungkin engkau sudah mencapai bahagia,
Setelah aku engkau tinggalkan sengsara.
Untuk apa dikorbankan jiwa dan raga,
Jika akhirnya engkau yang tidak setia.


Ternyata jelas, semuanya sia sia belaka.

Karya Oleh
Hati Perindu

No comments:

Post a Comment